Jikalau

Jikalau dia lelah dan hendak memejamkan matanya, biarlah
Jikalau matanya terpejam dan mulai tak menghiraukanmu, teruskanlah
Jikalau hatinya diisi yang lain, relakanlah


Dia menjalani harinya dan kau tak akan pernah bisa menebaknya
Dia merasakan setumpuk hijau, kuning perasaan dan kau tak perlu berjerih payah berusaha turut merasakannya pula
Dan dia menyisakan sedikit waktu dan ruang di setiap celah dirinya dan hal terbijak adalah terimalah tanpa amarah


Dia tak punya banyak waktu
Jikalau punyapun itu bukan saja untukmu
Dia tak bisa mengisi semua ruang di hatinya dengan stempel namamu
Jikalaupun dia bisa lalu apa gunanya sebuah komitmen yang akan baik-baik saja kemudian berlalu
Dia berusaha menjadi yang terbaik untukmu, dan itu yang seharusnya mati-matian kau mau untuk tau...


Jikalau ternyata dia sudah tertidur
Teruskan saja kau melantur
Jikalau ternyata hari ini hanya tersisa satu menit untuk mendengarmu
Lanjutkan saja obrolanmu
Dia selalu meninggalkan angin malam, jangkrik, dan bulan
Yang akan selalu berusaha tak pernah membuatmu semakin kelam, tengik, dan hanya penuh dengan bualan


Dia kini benar-benar sudah tertidur
Jikalau kau bisa mendengar seruan dengkur
Ssssttttt diam dia akan pergi bermimpi
Jikalau saja kau bisa menemani
Ah sudahlah sudah malam
Saatnya tersenyum, melepas gundah, dan mengikutinya memejam






Untuk kamu
Banjarnegara, 07 September 2014
22:39

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teman Dalam Diam

Wanita dan Wanitanya